Peresmian Kampung Zakat di Desa Cisontrol: Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Ciamis

Peresmian Kampung Zakat di Desa Cisontrol: Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Ciamis

Penjabat Bupati Ciamis, Budi Waluya, meresmikan (melaunching atau meluncurkan) Desa Cisontrol sebagai Kampung Zakat pada Minggu, 10 November 2024. Acara ini berlangsung di halaman Kantor Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, dan dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Kepala Kemenag Ciamis, Camat Rancah, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat setempat.


Apresiasi Pj. Bupati Ciamis terhadap Kampung Zakat Cisontrol

Dalam sambutannya, Pj. Bupati Budi Waluya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap Desa Cisontrol atas pencapaiannya menjadi Kampung Zakat pertama di Kecamatan Rancah. Menurut Budi, pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi efektif antara pemerintah daerah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan tokoh masyarakat yang bersama-sama memajukan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat.


“Bukan hanya kewajiban spiritual Islam, tetapi pengelolaan zakat ini juga berfungsi sebagai instrumen sosial yang mampu menciptakan keseimbangan ekonomi di tengah masyarakat. Semoga Desa Cisontrol bisa menginspirasi desa-desa lainnya untuk mengikuti jejak serupa,” ujar Budi Waluya.


Sosialisasi Nilai-Nilai Anti Korupsi dalam Pengelolaan Zakat

Dalam acara tersebut, Pj. Bupati juga mensosialisasikan pentingnya penerapan nilai-nilai anti korupsi dalam pengelolaan zakat. Budi menjelaskan sembilan nilai anti korupsi yang dirangkum dalam singkatan "Jumat Bersepeda KK", yaitu Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras. Beliau menegaskan bahwa dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut, pengelolaan zakat di Desa Cisontrol diharapkan dapat berjalan transparan dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat.


Dukungan Sosial bagi Fakir Miskin dan Pelajar

Acara ini juga diisi dengan penyerahan bantuan kepada 20 orang fakir miskin serta pelajar dari keluarga kurang mampu. Bantuan tersebut mencerminkan perhatian pemerintah daerah terhadap masyarakat kurang mampu sekaligus memperkuat peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.


Ciamis sebagai Pionir Ekonomi Syariah di Jawa Barat

Kabupaten Ciamis terus memperkuat perannya dalam pengembangan ekonomi syariah di wilayah Jawa Barat melalui berbagai program pemberdayaan berbasis zakat, termasuk inisiatif Unit Pengumpul Zakat (UPZ). UPZ berperan penting dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah masyarakat secara efektif, yang pada gilirannya memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan sosial ekonomi setempat. Program ini juga menjadi motor penggerak ekonomi syariah yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui bantuan modal usaha, pendidikan, serta pembangunan infrastruktur sosial yang dibutuhkan.


Literasi Zakat sebagai Kunci Pemberdayaan Ekonomi Desa

Program literasi zakat yang dilakukan oleh UPZ dan Baznas Ciamis membantu masyarakat memahami pentingnya zakat, infak, dan sedekah sebagai bagian dari kewajiban agama sekaligus instrumen ekonomi yang berdampak sosial. Dengan program literasi ini, kesadaran berzakat di Ciamis meningkat pesat. Masyarakat tidak hanya diajarkan tentang zakat sebagai rukun Islam, tetapi juga sebagai cara untuk membangun kemandirian ekonomi desa, sehingga mampu mengurangi ketergantungan pada bantuan pemerintah.


Menurut Jajang Mahri, Wakil Kepala Manajemen Pelaksana Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Barat, pengelolaan UPZ di Ciamis sudah mencapai tingkat optimal dengan rata-rata sumbangan masyarakat mencapai Rp400.000 per desa setiap bulan. Dana ini kemudian digunakan untuk program kesehatan, pendidikan, dan bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM, yang mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang mandiri.


Keberhasilan Program Desa Zakat di Kabupaten Ciamis

Program Desa Zakat yang diinisiasi Baznas Kabupaten Ciamis telah menjadi model keberhasilan pengelolaan zakat di Jawa Barat. Program ini tidak hanya berfokus pada pengumpulan zakat, tetapi juga pendidikan dan pelatihan keuangan syariah bagi masyarakat. Melalui pendidikan ini, masyarakat dibimbing untuk mengelola dana zakat, infak, dan sedekah secara bijaksana, sehingga dapat berdampak positif pada ekonomi keluarga dan desa secara keseluruhan.


UPZ di Ciamis berhasil memanfaatkan dana zakat untuk pelatihan kewirausahaan, pemberian modal kerja, dan beasiswa pendidikan bagi anak-anak kurang mampu. Pendekatan ini telah menciptakan siklus ekonomi yang sehat di mana penerima manfaat zakat dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan pada akhirnya menjadi pemberi zakat di masa mendatang.


Kepemimpinan dan Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan Pengelolaan Zakat

Kesuksesan pengelolaan zakat di Ciamis didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat. Ketua Baznas Kabupaten Ciamis, Drs. H. Lili Miftah, M.BA, menyatakan bahwa pengelolaan Desa Zakat dimulai pada tahun 2010 di Desa Panyingkiran dan telah diperluas ke desa-desa lain seperti Maparah. Kepemimpinan yang visioner dan komitmen bersama ini menjadi dasar keberhasilan Desa Zakat dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.


Potensi Replikasi Program Desa Zakat di Tingkat Nasional

Melihat keberhasilan program Desa Zakat di Ciamis, banyak daerah lain yang berminat untuk menerapkan model serupa. Dengan dukungan dari KDEKS dan Baznas Pusat, Ciamis berpotensi menjadi contoh dalam pengembangan ekonomi syariah nasional. Inisiatif ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan zakat, tetapi juga melibatkan inovasi digital untuk mempermudah masyarakat dalam menyalurkan zakat dan memantau penyalurannya secara transparan.


Membangun Ekonomi Syariah yang Berkelanjutan

Upaya digitalisasi zakat, wakaf, dan dana sosial lainnya akan memperkuat fondasi ekonomi syariah yang berkelanjutan di Ciamis. Integrasi ini memungkinkan masyarakat untuk berkontribusi lebih mudah dan membuka jalan bagi pengelolaan zakat yang efisien dan transparan, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi di Ciamis dan sekitarnya.

LihatTutupKomentar