Abi Kusoy Fadiliyah: Immanuel Kant dari Ciamis yang Menginspirasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama

Abi Kusoy Fadiliyah: Immanuel Kant dari Ciamis yang Menginspirasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama

Bagi masyarakat Ciamis, Abi Kusoy Fadiliyah bukan hanya sekadar seorang kiai atau akademisi. Dijuluki “Immanuel Kant dari Ciamis,” Dr. KH Kusoy Fadiliyah, M.Si dikenal sebagai pemimpin yang tekun, ikhlas, dan visioner. Sebagai Rektor Institut Nahdlatul Ulama (INU) Ciamis, beliau menjadi penggerak yang berkomitmen dalam membangun generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) yang intelektual, berdedikasi, dan memiliki wawasan luas. Layaknya Kant, Abi Kusoy memegang teguh disiplin dan prinsip rasionalitas dalam kehidupannya.


Perjalanan Hidup dan Pendidikan

Abi Kusoy lahir di Ciamis pada 31 Oktober 1963, di tengah keluarga yang menjunjung tinggi nilai agama. Pendidikan dasarnya dimulai di rumah, di bawah bimbingan kedua orang tuanya, H. Saleh dan Hj. Khoeriyah. Kemudian, beliau menimba ilmu di Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, yang kala itu, dikenal sebagai salah satu pusat intelektual NU di Ciamis.


Tidak puas hanya dengan pendidikan pesantren, Abi Kusoy melanjutkan pendidikan formalnya di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 1991 dan meraih gelar doktor di universitas yang sama pada tahun 2016. Perjalanan akademisnya menunjukkan bahwa seorang santri pun dapat terbuka terhadap ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman, selaras dengan prinsip pendidikan di NU yang terus relevan sepanjang masa.


Karier dan Dedikasi di Nahdlatul Ulama

Abi Kusoy dikenal sebagai seorang aktivis NU yang berdedikasi. Sejak muda, beliau aktif dalam organisasi NU, dimulai dari GP Ansor hingga dipercaya menjadi Pengurus Pusat GP Ansor (2005-2010). Kesungguhannya dalam berkhidmat kepada masyarakat menjadikannya sosok yang penuh integritas. Baginya, pengabdian di NU adalah panggilan hidup yang membutuhkan ketulusan dan militansi.


Bersamaan dengan itu, karier Abi Kusoy di Kementerian Agama Republik Indonesia juga berkembang hingga beliau dipercaya sebagai Inspektur Jenderal Wilayah II. Baginya, semakin tinggi jabatan, semakin besar pula tanggung jawab untuk melayani masyarakat. Prinsip "khairunnas anfa’uhum linnas" (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain) selalu dipegang teguh dalam setiap tugasnya.


Mendirikan Institut Nahdlatul Ulama Ciamis (INU Ciamis)

Salah satu pencapaian terbesar Abi Kusoy adalah mendirikan Institut Nahdlatul Ulama (INU) Ciamis pada tahun 2022, yang berada di bawah naungan LPTNU. Dengan visi besar untuk mencetak generasi intelektual NU yang siap menghadapi tantangan global, Abi Kusoy mengembangkan INU Ciamis sebagai pusat pendidikan berbasis pesantren.


INU Ciamis menawarkan tiga fakultas utama, yaitu Tarbiyah, Syariah, dan Dakwah, serta enam program studi, termasuk Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Hukum Tata Negara, Hukum Ekonomi Syariah, Bimbingan Keluarga Islam, dan Manajemen Haji dan Umroh. Kampus ini kini menjadi rumah bagi lebih dari 400 mahasiswa, mencerminkan kepercayaan masyarakat pada kualitas pendidikan yang ditawarkan.


Pesantren Progresif untuk Generasi NU yang Berjiwa Kritis

INU Ciamis didesain sebagai “pesantren progresif” yang menggabungkan pendidikan pesantren tradisional dengan wawasan pengetahuan modern. Kampus ini menawarkan konsep pembelajaran yang kritis dan relevan dengan perkembangan zaman, menjadikannya tempat ideal bagi para santri NU untuk belajar dan berkembang. Bagi Abi Kusoy, INU Ciamis bukan hanya institusi pendidikan, tetapi juga wadah untuk membentuk generasi muda NU yang berkarakter kuat dan siap menghadapi tantangan global.


Kepemimpinan Filosofis dan Disiplin Ala Kantian

Julukan “Immanuel Kant dari Ciamis” mencerminkan ketegasan Abi Kusoy dalam memimpin. Layaknya Kant yang menekankan rasionalitas dan disiplin, Abi Kusoy juga dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan konsisten. Beliau rutin melakukan evaluasi kinerja setiap minggu, baik untuk rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini menunjukkan komitmen beliau dalam membangun integritas dan kualitas akademis di INU Ciamis.


Para dosen di INU Ciamis mengakui bahwa ketegasan Abi Kusoy menjadi tantangan sekaligus motivasi. Mereka dituntut untuk tidak hanya mendidik, tetapi juga membangun karakter para santri menjadi pribadi yang tangguh dan berpikiran luas. Filosofi yang diterapkan di kampus ini mengajarkan tanggung jawab moral dan nilai-nilai kehidupan yang kuat, sejalan dengan prinsip-prinsip Kantian tentang etika dan kewajiban.


Inspirasi bagi Generasi Muda NU

Abi Kusoy Fadiliyah telah menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda NU, terutama dalam hal militansi dan ketulusan dalam berkhidmat. “Berkhidmat di NU harus ikhlas dan militan,” seringkali beliau sampaikan kepada kader-kader muda. Pesan ini bukan sekadar slogan, tetapi menjadi prinsip hidup yang dijalankannya dengan penuh konsistensi.


Dengan dukungan penuh dari PCNU Kabupaten Ciamis, Abi Kusoy membuktikan bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk meraih mimpi besar. Setiap langkah yang diambilnya membuktikan bahwa seorang pemimpin yang memiliki visi dan ketulusan hati selalu menemukan cara untuk mewujudkan cita-citanya demi kemaslahatan bersama.


Kepemimpinan Inspiratif yang Menerangi Ciamis

Abi Kusoy Fadiliyah adalah figur pemimpin yang mampu menyelaraskan antara ilmu pengetahuan, nilai agama, dan pengabdian sosial. Beliau tidak hanya menjadi tokoh NU yang dihormati, tetapi juga seorang akademisi yang terus belajar, berkembang, dan menjadi teladan bagi masyarakat Ciamis. Seperti Immanuel Kant yang memberikan pengaruh besar melalui filosofi dan etika, Abi Kusoy dengan segala keteguhan, kedisiplinan, dan dedikasinya untuk NU serta masyarakat Ciamis, layak menyandang gelar “Immanuel Kant dari Ciamis.”

LihatTutupKomentar