Universitas Islam Darussalam Ciamis: Perjalanan Transformasi Menuju Institusi Pendidikan Islam yang Holistik

Universitas Islam Darussalam Ciamis: Perjalanan Transformasi Menuju Institusi Pendidikan Islam yang Holistik


Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis adalah lembaga pendidikan tinggi yang telah melalui perjalanan panjang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan Islam. Berdiri pada awalnya sebagai Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, UID kini menjadi salah satu universitas terkemuka di Jawa Barat dengan fokus pada integrasi ilmu agama dan ilmu umum.


Alamat Universitas Islam Darussalam Ciamis:  

JL. Kyai Haji Ahmad Fadlil No.1, Desa Dewasari, Kec. Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46271.


Sejarah dan Perkembangan UID


IAID didirikan pada tanggal 1 Juni 1970, berawal dari Fakultas Syariah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berlokasi di Pesantren Darussalam Ciamis. Pada tahun 1972, fakultas tersebut bertransformasi menjadi IAID. Keputusan ini didasarkan pada kebutuhan untuk mengembangkan pendidikan tinggi Islam yang lebih integratif, memadukan kajian ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum dalam berbagai disiplin ilmu.


Selama lebih dari lima dekade, IAID berkomitmen untuk mendidik calon sarjana, ulama, dan cendekiawan yang memiliki wawasan keislaman yang kuat, sekaligus siap bersaing di ranah keilmuan global. Dalam perkembangannya, IAID menawarkan berbagai program studi, di antaranya Fakultas Syariah, Fakultas Tarbiyah, Fakultas Ushuluddin, serta program pascasarjana.


Transformasi terbesar IAID terjadi pada tahun 2023, ketika lembaga ini resmi berubah menjadi Universitas Islam Darussalam (UID) melalui Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1128 tahun 2023. Perubahan ini merupakan bagian dari upaya mengintegrasikan ilmu pengetahuan secara holistik, yang mencakup ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum.


Visi dan Misi Universitas


UID Ciamis memiliki visi untuk menjadi universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan berbasis integrasi keislaman. Dengan mengusung semangat interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner, UID berupaya menjembatani kesenjangan antara ilmu agama dan ilmu umum.


Interdisipliner berarti interaksi intensif antar disiplin ilmu untuk memecahkan masalah-masalah kompleks, baik yang berhubungan langsung maupun tidak. Multidisipliner melibatkan banyak disiplin ilmu yang bersinergi untuk mencari solusi bersama. Sedangkan transdisipliner menekankan pada pengembangan teori baru yang melintasi berbagai disiplin ilmu.


Transformasi menjadi universitas ini juga bertujuan untuk memperluas jangkauan keilmuan yang ditawarkan oleh UID, meliputi ilmu alam, ilmu sosial, dan humaniora. Dengan demikian, UID tidak hanya mengajarkan ilmu agama Islam, tetapi juga memberikan pendidikan berbasis riset pada berbagai bidang ilmu lain yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan peradaban modern.


Kegiatan Wisuda Institut Agama Islam Darussalam Ciamis sebelum bertransformasi menjadi Universitas (UID).


Fakultas dan Program Studi di UID


Saat ini, UID memiliki beberapa fakultas yang menyediakan beragam program studi, antara lain:

  1. Fakultas Syariah: Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah (Peradilan Agama) dan Ekonomi Syariah.
  2. Fakultas Tarbiyah: Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini.
  3. Fakultas Ushuluddin: Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
  4. Program Pascasarjana: Program Studi Pendidikan Agama Islam.


Setiap program studi di UID dirancang untuk memberikan pendidikan yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu umum. Fakultas Syariah, misalnya, menawarkan kajian hukum Islam yang juga relevan dengan sistem hukum kontemporer. Sementara Fakultas Tarbiyah berfokus pada pengembangan pendidikan agama Islam yang juga mengakomodasi metode-metode pendidikan modern.


Mengintegrasikan Tradisi Keilmuan Pesantren


Salah satu ciri khas UID adalah komitmennya terhadap pengembangan tradisi keilmuan pesantren. Pesantren Darussalam, yang menjadi cikal bakal berdirinya IAID dan kini UID, telah lama dikenal sebagai pusat kajian kitab kuning yang menekankan pada moderasi, demokrasi, dan diplomasi. Dengan motto “Membangun dan Mewujudkan Muslim Moderat, Mukmin Demokrat, dan Muhsin Diplomat,” Pesantren Darussalam telah memberikan fondasi keilmuan dan moral yang kuat bagi lembaga pendidikan ini.


Epistemologi keilmuan berbasis pesantren inilah yang menjadi landasan bagi UID dalam mengembangkan pendekatan pendidikan holistik. Pendidikan yang mengintegrasikan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum ini diharapkan dapat melahirkan generasi cendekiawan Muslim yang tidak hanya berwawasan luas dalam hal agama, tetapi juga mampu berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern.


Komitmen pada Penelitian dan Inovasi


Sebagai universitas yang baru saja berdiri, UID berkomitmen untuk terus mengembangkan penelitian dan inovasi di berbagai bidang keilmuan. Dengan adanya transformasi ini, UID berharap dapat memperkuat peran universitas sebagai pusat riset yang mampu memberikan solusi bagi tantangan-tantangan global yang kompleks. UID juga berencana untuk membangun jaringan kerjasama dengan berbagai institusi, baik dalam maupun luar negeri, guna memperluas cakrawala keilmuan para mahasiswa dan dosen.


Penelitian di UID tidak hanya difokuskan pada kajian-kajian agama Islam, tetapi juga mencakup berbagai disiplin ilmu seperti ekonomi syariah, pendidikan, serta kajian sosial dan budaya. Hal ini sesuai dengan visi UID untuk menjadi universitas yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan secara integratif.


Pentingnya Transformasi UID dalam Pendidikan Islam Modern


Transformasi IAID menjadi Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis adalah langkah strategis dalam memperkuat pendidikan Islam yang holistik dan integratif. Dengan mengusung pendekatan interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner, UID berkomitmen untuk menjadi universitas terkemuka yang mampu menjembatani kesenjangan antara ilmu agama dan ilmu umum. Sebagai institusi pendidikan tinggi Islam yang berbasis pada tradisi keilmuan pesantren, UID siap melahirkan cendekiawan-cendekiawan Muslim yang mampu berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan global.


Dengan berbagai fakultas dan program studi yang ditawarkan, UID memberikan kesempatan bagi generasi muda Muslim untuk mendapatkan pendidikan berkualitas yang seimbang antara keilmuan agama dan ilmu umum. Transformasi ini menandai era baru dalam sejarah pendidikan tinggi Islam di Indonesia, khususnya di Ciamis, dan membuka peluang lebih besar bagi pengembangan riset dan inovasi di masa depan.

LihatTutupKomentar